Social Icons

Pages

Kamis, 22 Maret 2012

1 kisah rutin di O2B: KBB nya DJ


Suatu pagi yang cerah, terasa mendung & penuh kilatan halilintar di mata & pikiran YdPA DJ. Siapakah YdPA Dj ini..? Ssttt, jangan sembarang menyebut namanya, terdengar oleh dia bisa berabe, bisa susah urusan, panjang & muter-muter kayak gulali. Dialah sang big boss kampung O2B. Sebuah kampung berupa kerajaan absolut, dunia lain di dunia ini, hehee. Dia lah sang pemilik kampung, Yang di Pertuan Agung (YdPT) DJ. Kita panggil saja dengan panggilan akrab DJ, terdengar keren. Lagi pula denger-denger DJ ini orang nya ngakrab & gaul, dan suka yang keren-keren, beraroma kota metropolis. Nampaknya DJ merasa dirinya representasi dari kelahiran sebuah warna metropolis yang berjiwa penolong (katanya begitu). Dia suka dipanggil DJ, serasa musisi ethno-technology, musik modern yang hingar & penuh sensasi dunia tak berbatas waktu, musik dugem, musik malam-pagi, musik anak muda, musik geliat hasrat keperkasaan & ke-enjoyan. Itulah dia, seorang koboi modern. Umur yang menjelang senja menjadikannya semakin eksentrik.. ya maklumlah koboi metropolis :))

Btw, ada apa gerangan DJ uring-uringan di pagi yang cerah ini. Owalaahh, rupanya karena abdi-abdi dalem & warga kampung tidak kulonuwun alias punten alias ijin dulu kalo mau berangkat ke sebuah acara ke-kampungan (kalau sebuah negara sama artinya dengan acara ke-negaraan, karena ini sebuah kampung jadi acara ke-kampungan, hehe pffhh ada ada aja)

Jadi, dari surat kabar harian Kampung O2B, kalo gak salah nama surat kabarnya "Harian Go-Khill", mirip-mirip artinya kalo bahasa inggris itu 'pateni' alias bunuh aja, hehee, sama seperti manajemen DJ dalam mengelola O2B. Barang siapa ada warga kampung yang mau melebihi kehendak & memiliki kelebihan-kelebihan yang akan melebihinya, pateni aja alias tak perlu di dukung, hambat sebisa mungkin, apapun & bagaimanapun. Karena sudah melanggar peraturan O2B, bahwa yang terhebat, tercanggih, terkeren, terpintar, tertinggi, dan ter-ter selanjutnya adalah hanya dan hanya seorang DJ. (hadeeuuhhh). Jangan tanya alasan atau rasionalitasnya, karena di O2B gak mengenal itu.

Tapi menurut DJ sendiri, Go-Khill itu berarti GK alias "GAUL & KEREN"..! Wowww (sstt, yang memberi nama harian tersebut ternyata DJ sendiri, jadi dia lah yang paling tau artinya. So, arti yang bener bersrti Gaul & Keren, karena itu arti menurut sang pencipta, sang DJ).

Jadi menurut harian Go-Khill, hari itu para abdi dalem & sebagian warga kampung sedang melaksanakan tugas ke-kampungan ke sebuah negeri, mengusung kepentingan Kampung O2B. Sebuah mahakarya ke-negosiasi-an dan ke-advokasi-an. Mungkin saking semangat & asiknya melaksanakan tugas ke-kampungan tsb, para abdi dalem & warga kampung yang tergabung dalam tim MK (maha karya), itu lupa pamitan dulu sebelum berangkat. Tau-tau DJ hanya mendengar tim MK sudah berangkatan. Tapi menurut Harian Go-Khill sendiri, disinyalir Tim MK selain lupa memang merasa bahwa tugas terebut tidak signifikan untuk pamit-pamit dengan DJ. Tim Mk merasa pelaksanaan tugas bukan atas nama DJ, tapi atas nama O2B, dimana sang pemimpin tertinggi O2B telah diberitahu. Pemimpin teringgi O2B adalah Mr. PTT, singkatan dari Pemimpin Teramat Tinggi. Dia seorang pemimpin hebat, top manager ter-top. Tentang PTT ini akan diceritakan di lain kisah yaa.. Gak sopan rasanya PTT diselipkan pada selipan kisah DJ. Karena dia adalah PTT, Top of the Top.

O ya berlanjut ke cerita tadi, jadi menurut tim MK tidak ada signifikansi ritual pamit ke DJ untuk pelaksanaan tugas ke-kampungan tersebut. Tim MK lupa bahwa DJ merasa dirinya sebagai pemilik O2B, pemilik berarti di atas pemimpin keberadaanya. Sehingga segala hal yang berkaitan dengan O2B mesti melalui ritual pamit ke DJ dulu (hadeuhh). APakah termasuk BAK & BAB mesti melalui ritual pamit ke DJ? gak tau juga tuh, mestinya sih iya..jika mengikuti peraturan yg ada hehee. Sederhana sih sebenarnya, hanya tinggal ucapkan dua kata saja "mohon ijin", itu sudah cukup buat DJ senang & bangga. Misalnya; mohon ijin ke air DJ.... mohon ijin ke belakang DJ.. dst. O ya bahasanya mesti dipelankan dengan nada syahdu & kepala ditundukkan sedikit membungkuk seperti orang jepang. Maka yakinlah semua urusan lancar. Salah dan benar nomor 2997 ^__^.

Saking uring-uringannya DJ, maka semua urusan ndak mau urus, persulit n jadi sulit, yg ga ada bisa di ada-adakan, dll deh. Maklum sang pemilik gitu loh.. Repotnya semua jadi kena imbasnya, terutama mesti merasakan, melihat & menikmati wajah & mimik muka uring-uringannya itu. Hal ini paling tidak enak dirasakan oleh warga kampung, kalau mimik uring-uringannya DJ muncul. Seperti apakah mimik uring-uringannya DJ? Menurut tulisan yg pernah di muat di harian Go-Khill bulan kemaren, mimik uring-uringannya DJ itu baby face.. Nah loh, knapa juga jadi tidak enak & meresahkan warga kampung? bukannya nyaman menikmati wajah baby face?? Owh, ternyata ada kata sambungannya, yaitu Baby Face KBB, semua grasak grusuk, sana sini kayak kitiran, glodak gluduk dst. Apakah itu baby face KBB? Go-Khill mengatakan DJ dengan wajah baby face KBB adalah seperti wajah bayi yang mau Kentut & Beol Berbarengan..! Hadeuuuhhh lagiii..

Ya mudah-mudahan KBB nya DJ gak berlama-lama yaa, kasian O2B sering-sering diempanin KBB nya DJ terus..

Salam O2B...!!

Nk-Eh

4 komentar:

Anonim mengatakan...

hehehe...mantafff, ga bs nyenggol secara langsung akhirnya nyenggol disini ya... (mksdnya nyenggol si baby face KBB, hahahaha....), hadeeeuh...ijin ke "belakang", jd "atit peeyyuuuut"... :))

Bumi Memanggil mengatakan...

maaf nonim, disini ga ada senggol-senggolan, karena cerita terkait O2B ini adalah fiktip belaka, sebuah imagi yg mengalir aja. Jadi kalo ada yg merasa tersenggol, itu ke"ge-er"an aja, dan itu perasaan anda aja..
Seperti anda bilang, be positive :)

Anonim mengatakan...

Siapapun pasti enggan mendpt julukan "baby face KBB", sy rasa anda terbalik, syukurlah jk itu semua hanya fiktif. Meskipun realitasnya banyak yg demikian.

Bumi Memanggil mengatakan...

hehee..oke nonim, whatever, point nya moga-moga kisah fiktip ini bisa jadi hiburan yg memberikan inspirasi & kontemplasi. Anyway, thanks utk pengakuannya, bahwa "realitasnya banyak yg demikian". Mantapp